Kebanyakan orang berpikir akan mencintai pekerjaan yang  sesuai keinginannya, dengan posisi tinggi, dan gaji mumpuni. Padahal,  mencintai pekerjaan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan dan  membuntuhkan kerja keras, strategi, serta komitmen.
Sebagian merasa seolah-olah mengorbankan kebahagiaan untuk pekerjaan, padahal mereka yang mencintai pekerjaannya berpotensi untuk berprestasi dengan lebih baik. Mencintai pekerjaan adalah hal ideal yang bisa dicapai sedikit orang-orang beruntung. Ada kepuasan, perasaan tertantang, dan keterlibatan ketika kamu berhasil menyukai apa yang kamu lakukan. Ketika kamu menyukai apa yang kamu lakukan, kinerjamu akan menjadi lebih baik ketimbang melakukan hal yang tidak kamu sukai.
Jadi, bagaimana caranya mulai belajar mencintai pekerjaanmu?
 
Sebagian merasa seolah-olah mengorbankan kebahagiaan untuk pekerjaan, padahal mereka yang mencintai pekerjaannya berpotensi untuk berprestasi dengan lebih baik. Mencintai pekerjaan adalah hal ideal yang bisa dicapai sedikit orang-orang beruntung. Ada kepuasan, perasaan tertantang, dan keterlibatan ketika kamu berhasil menyukai apa yang kamu lakukan. Ketika kamu menyukai apa yang kamu lakukan, kinerjamu akan menjadi lebih baik ketimbang melakukan hal yang tidak kamu sukai.
Jadi, bagaimana caranya mulai belajar mencintai pekerjaanmu?
5 Cara Mencintai Pekerjaan
1. Stop fokus pada uang, uang, dan uang.
Uang tidak akan pernah menjadi alasan  yang cukup untuk mencintai pekerjaanmu. Tidak peduli berapa banyak yang  kamu kantongi setiap gajian, akan selalu ada hal-hal yang ingin kamu  lakukan atau barang yang ingin kamu beli seandainya punya lebih banyak  uang. Jangan sampai kamu menjadi orang yang membenci hari-hari kerja dan  hanya bahagia saat hari gajian, karena pastinya hari-harimu di kantor  akan terasa luar biasa menyiksa.
Geser sedikit fokusmu untuk menemukan hal  lain yang kamu sukai dari pekerjaanmu. Apa kamu suka rekan-rekan  kerjamu? Kemungkinan menjadi pegawai terbaik bulan ini? Bertemu dengan  banyak orang baru? Tugas-tugas baru yang selalu menantang dari bosmu?  Ketika kamu menemukan fokus baru, hal ini akan memberimu kekuatan untuk  menghadapi hari-hari sulit dan membuatmu tidak terpaku pada sisi  menyebalkan dari pekerjaanmu.
2. Hindari gabut!
Normalnya, semua pasti ingin menyukai  pekerjaannya masing-masing. Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi menyatakan  bahwa saat terbaik dalam kehidupan seseorang justru bukan saat-saat  pasif atau santai, namun ketika seseorang menerjang batasnya untuk  mencapai sesuatu yang sulit dan berarti. Ingat senangnya ketika kamu  diterima bekerja setelah rangkaian pencarian dan wawancara yang  mendebarkan?
Jika kamu bosan dengan pekerjaanmu,  mungkin kamu sedang pasif, tidak aktif, atau magabut (makan gaji buta).  Ubah cara berpikir dan pola kerjamu dari reaktif menjadi proaktif.  Biasanya kamu proaktif saat mencari kerja,  namun ketika sudah bekerja, kamu menjadi reaktif atas perintah bos.  Mulailah jadi proaktif lagi, cari inisiatif baru, cara baru, tantangan  baru, sehingga kamu tidak bosan sekaligus meningkatkan kinerjamu di  kantor.
3. Kenali bakat dan keahlianmu, gunakan sebaik-baiknya dalam pekerjaan.
Menyukai pekerjaanmu membutuhkan  gabungan antara keahlian dan hasil yang memuaskan dari apa yang kamu  kerjakan. Pertama-tama, kamu harus mengetahui kelebihan dan keahlianmu,  menghargai hal tersebut, dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya  dalam pekerjaan sehari-hari. Bagaimana caranya? Perhatikan saat-saat  kamu merasa bersemangat dalam bekerja, kapan kamu merasa puas, atau  kapan kamu merasa butuh bantuan saat segalanya terasa sulit.
Bakatmu tidak tercermin dari apa yang  kamu kerjakan, namun dari bagaimana caramu mengerjakannya: bagaimana  caramu berpikir, bagaimana caramu memecahkan masalah, dan bagaimana  caramu mencerna informasi. Ketika kamu memukan rintangan dalam pekerjaan  dan berhasil memecahkannya dengan keahlianmu, maka kamu akan merasa  puas serta bahagia dengan hasil kerjamu.
4. Jangan ragu mengambil tantangan baru.
Tidak banyak terlibat di kantor adalah  kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Kurangnya keterlibatan bisa  berarti kurangnya tantangan, sehingga kamu hanya sebatas mengerjakan apa  yang diperintahkan saja tanpa mau memberikan kontribusi lebih banyak.  Mulailah mengubah kebiasaan ini jika kamu ingin mendapat pengalaman dan  tantangan di tempat kerja. Pasang mata dan telinga untuk mengetahui  kesempatan baru, kemudian ajukan diri. Jangan khawatir jika kamu tidak  terlalu familiar dengan tugas yang ditawarkan. Semangat justru terpacu  saat kamu mencari cara untuk memecahkannya. Jika berhasil, tentu kamu  akan merasa sangat puas.
5. Ubah hal-hal yang berada dalam kendalimu.
Ubah sikapmu sendiri! Tersenyumlah,  berterima kasih pada orang lain, jangan biarkan orang-orang menyebalkan  menyulut emosimu, dan perbanyak tertawa. Kamu juga bisa membaca hal-hal  yang berkaitan dengan pekerjaanmu untuk mendapatkan inspirasi lebih  banyak tentang apa yang kamu lakukan. Jangan malas juga untuk merapikan dan mendekorasi mejamu agar  suasana tetap mendukung. Semakin kamu mengubah sikapmu menjadi lebih  positif, kamu akan makin bahagia dan antusias menghadapi pekerjaanmu.
Ingat bahwa tidak ada suasana kantor yang  sempurna. Ada kalanya kamu merasa bosan dengan rutinitas dan menjadi  kesal sendiri. Apakah kamu telah mencoba melakukan hal-hal di atas,  namun masih selalu merasa kepingin marah-marah setiap bangun tidur?  Mungkin berarti pekerjaanmu memang tidak tepat. Saatnya mulai merapikan resume dan mencari pekerjaan baru. Kamu tahu harus mulai dari mana kan?





