Rabu, 05 Agustus 2015

Mencabut surat pengunduran diri secara profesional

Keputusan mengundurkan diri memang salah satu keputusan paling sulit untuk dibuat. Terkadang, lewat segala macam pertimbangan, Anda akan merasa mengundurkan diri bukanlah jawabannya. Anda beruntung bila belum menyerahkan surat pengunduran diri, tetapi bagaimana bila Anda sudah terlanjur menyerahkannya? Bagaimana cara untuk menarik surat pengunduran diri tanpa merusak hubungan dengan para kolega dan atasan di kantor? Apakah menarik surat pengunduran diri itu pantas?
 Mencabut surat pengunduran diri
 
Perubahan hati
Pada umumnya, perusahaan akan berusaha keras menahan seorang karyawan yang dianggap berharga dengan cara menaikkan gaji atau memberi promosi serta bonus. Ingat, tawaran seperti ini bisa cepat kadaluarsa atau dibatalkan kapan saja. Bila Anda memutuskan untuk mengundurkan diri, namun berubah pikiran, Anda akan kesulitan menarik kembali surat pengunduran diri Anda.
 
Mungkin ini akan menjadi situasi yang canggung dan aneh, tetapi tidak semua hilang. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah hadapi situasi dengan kepala dingin. Terimalah secara ikhlas konsekuensi perbuatan Anda, setidaknya Anda masih punya kemungkinan menarik kembali surat pengunduran diri Anda.
 
Lalu apa sekarang?
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menulis surat pencabutan dan beritahu atasan atau manajer Anda secepat mungkin. Gunakan surat pencabutan itu untuk mengkomunikasikan maksud Anda ingin menarik pengunduran diri dan ingin melanjutkan pekerjaan secara profesional di perusahaan Anda sekarang.
 

Contoh surat pencabutan pengunduran diri

Tidak yakin apa yang harus anda tulis di surat pencabutan? Pakai contoh berikut sebagai pedoman:
 
Yth. Bapak/Ibu [nama manajer]
Dengan surat ini saya menyatakan keinginan saya untuk membatalkan pengunduran diri yang saya serahkan pada [tanggal sekian] dan efektif pada [tanggal sekian].
 
(bila kamu ingin melanjutkan karena ditawari kontrak baru)
Menurut diskusi kita pada [tanggal tawaran dan rincian kontrak baru], saya dengan senang hati menerima kontrak baru yang sudah kita diskusikan.
 
(bila kamu ingin melanjutkan karena perubahan pikiran)
Saya berharap dapat melanjutkan bekerja di [nama perusahaan] dengan posisi [jabatan/posisi pekerjaan] karena [alasan]
 
Saya mengerti bahwa situasi ini sangat canggung, tetapi saya sangat berharap untuk bisa melanjutkan pekerjaan saya di [nama perusahaan]. Saya akan bekerja lebih baik lagi dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan performa kerja saya.
 
Terima kasih,
 
[tanda tangan]
[nama lengkap]
 
Paragraf pertama dalam surat Anda harus dengan jelas menyampaikan maksud untuk menarik surat pengunduran diri yang sudah Anda serahkan. Jangan lupa mencantumkan tanggal surat Anda dan tanggal efektif pengunduran diri untuk memudahkan atasan Anda.
 
Paragraf kedua dalam surat Anda berisi detail dari surat pencabutan pengunduran diri ini. Bila Anda memutuskan untuk tinggal karena kontrak baru, maka tulislah maksud Anda di paragraf kedua ini. Bila Anda memutuskan untuk tinggal karena perubahan pikiran, diskusikan alasan Anda di paragraf kedua. Contoh yang baik adalah dengan menjelaskan Anda memutuskan untuk tinggal agar bisa berkontribusi lebih kepada perusahaan. Tulis performa Anda dalam bekerja jika Anda memiliki prestasi bagus selama ini.
 
Paragraf terakhir berisi ekspresi dan ungkapan terima kasih Anda kepada manajer/atasan/perusahaan atas usaha mereka menahan Anda. Anda juga bisa membahas rencana dan harapan masa depan Anda di perusahaan tersebut.
 
Kabar buruk
Tergantung peraturan dan kebijakan perusahaan Anda, terkadang mereka tidak mau menerima surat penarikan pengunduran diri Anda. Bila ini terjadi, relakan saja dan atasi layaknya seorang profesional. Tunjukkan pada kolega dan atasan bahwa Anda sudah move on dari perusahaan dengan pelajaran-pelajaran berharga. Jangan sampai Anda protes atau marah-marah atas keputusan perusahaan.